Friday, July 16, 2010

PRoSeS itu NiKMaT

Tanpa sadar kita sekarang hidup di zaman instanisme atau zaman yang maunya serba "instan" atau cepat. Maka muncullah kopi instan (bisa pakai air dingin), susu instan (cepat larut), teh instan (teh celup), mie instan (klo ini saya suka :) ), bikin SIM instan (SIM keliling) , hutang instan (tanpa jaminan 1 jam lgs bawa duit), pacaran instan (baru kenal langsung tembak) , bayar instan (pakai kartu kredit) termasuk juga ingin mencapai tujuan dengan cara instan. Akhirnya yang terjadi banyak orang berpikir pendek untuk mencapai tujuannya dengan berbagai cara termasuk yang ilegal/haram hukumnya.

Zaman ini mengajarkan kepada kita bahwa "Proses" itu sesuatu hal yang menderita, capek, najis, kotor, hina dan perlu dihindari sebisa mungkin. Pandangan inilah yang membuat orang ingin mencapai keinginannya dengan cepat tanpa sebuah proses itu sendiri. Hal ini ditangkap oleh para motivator2 terkenal menulis buku dan seminar2 dengan jargon2 "Bisnis cepat kaya" atau "Miskin itu dosa" atau masih banyak tema2 yang mirip dengannya. Saya masih ingat wejangan dari orang tua dulu bahwa ketekunan dalam sebuah proses mencapai sesuatu itu lebih dahsyat dibandingkan segala sesuatu yang didapatkan tanpa proses. "easy come easy go..." sebuah pepatah yang tak terbantahkan sampai zaman ini.

Ketika saya menunggu papi saya dioperasi sempat ngobrol dengan sepupu saya yang menurut saya sudah sukses dari bawah. Kami saat itu sedang memperbincangkan tentang fenomena aktivasi otak tengah yang mampu membaca dengan ditutup matanya (blindfold reading) yang membuat sang anak merasa menjadi anak super dengan kekuatan sakti secara instan dengan membayar 3,5 juta. Anak ditanamkan dalam dirinya bahwa mendapat kepandaian itu bisa secara instan tanpa proses belajar yang panjang. Hal ini ditakutkan terbawa sampai dia dewasa. Dari obrolan itu muncul sebuah kalimat dari sepupu saya bahwa "Proses itu nikmat" yang harus dijalani untuk mencapai sebuah kesuksesan yang kita ingini. Saya sempat terhenyak beberapa saat karena pandangan saya pun sudah terkontaminasi bahwa Proses itu sebisa mungkin dihindari karena terasa berat, lama, penuh penderitaan, keluar banyak tenaga & biaya, dll. Sebuah hasil tanpa proses akan berasa hambar seperti sayur tanpa garam....:)

Saya sekarang pun sedang dalam sebuah proses untuk mencapai kesuksesan saya. Besok kami akan pergi ke Surabaya untuk sebuah proses dengan harus mengeluarkan tenaga, budget, meninggalkan toko disaat kondisi budget kami yang minus sekali bulan ini. Tapi saya sudah memiliki paradigma berpikir yang berbeda bahwa Proses itu Nikmat dan nikmatilah dan jalanilah! Doakan kami....

No comments:

Post a Comment